Semoga bermanfaat..😊
Penyesalan
di Balik Jeruji Besi
Author :
Faela Septa Alyandra Fatihah
Pelangi
masih membentang diujung langit sore. Bau khas daun basah merebak di antara
desir angin hantarkan sang waktu pada senja nan syahdu. Warna kuning dan jingga
yang berpadu, menambah keindahan langit sore ini.
’Pyarrr...’
Suara
benda terjatuh yang sangat memekakan telinga itu membuat seorang gadis yang
tengah tertidur lelap terperajat bangun. Gadis cantik dengan rambut coklat yang
bergelombang itu bernama Veria Alexandra Steffanya, yang akrab di panggil ’Ve’.
Dengan raut wajah terkejut dan penasaran, Ve beranjak dari tempat tidurnya dan
berlari keluar kamar. Ve menuruni anak tangga dengan panik dan tergesa – gesa.
Namun langkah nya terhenti di tengah – tengah anak tangga. Tepat di depan mata
nya terdapat pemandangan yang tak begitu mengenakkan. Sepasang Suami Istri yang
tengah berdiri saling berhadapan dengan wajah memerah dan bola mata yang
menyala – nyala, dan... terdapat vas bunga yang telah menjadi beberapa keping.
Sepasang suami istri itu adalah orang tua Ve. Betapa terkejutnya Ve melihat
wanita paruh baya di hadapannya yang bernotabe sebagai Mama nya itu menangis.
Ingin sekali Ve bertanya, namun niat nya ia urungkan saat melihat seorang
wanita dengan pakaian yang memperlihatkan sebagian tubuhnya, berdiri tepat di
belakang papa nya, pakaian itu sungguh menjijikkan bagi Ve.
”Berani
– berani nya Papa membawa pulang dan bersetubuh dengan wanita jalang itu di
kamar Mama sama papa!! di saat Mama pulang kerja dengan kondisi badan yang
capek malah di suguhi dengan hal nggak senonoh seperti itu!! Dimana hati papa,
ha?!!” Mama nya Ve membentak tepat di depan wajah papa nya Ve dengan air mata
yang semakin deras mengalir di pipi Mama nya Ve.
”Ma,
Papa sebagai laki – laki juga membutuhkan kesenangan, papa juga pengen mencari
kebahagiaan, Mama sebagai seorang istri seharusnya bisa melayani papa, bukan
nya setiap hari ditinggal kerja, bahkan kadang ditinggal ke luar kota, Mama
terlalu mementingkan pekerjaan Mama daripada papa, jadi wajar donk kalo papa
mencari kesenangan itu sendiri” Ucap papa nya Ve dengan santai dan seutas
senyum miring yang amat menyebalkan bagi Mama nya Ve.
”Apa?
Papa bilang Mama terlalu mementingkan pekerjaan Mama sendiri? Dan papa bilang
kalo Mama tidak melayani papa? Lalu Ve kamu anggap apa, pa?! Dia hasil dari
kebahagiaan kita setelah kita melaksanakan pernikahan 15 tahun yang lalu, pa!!”
Mama nya Ve kembali berucap, kali ini nada nya sedikit melemah karena merasakan
sakit hati atas perkataan suami nya tadi.
Ve
yang sedari tadi hanya menyaksikan adegan itu, tangan nya mengepal dengan hati
yang memberontak, ingin sekali meninju wajah wanita selingkuhan papa nya itu
hingga luka. Ve bisa merasakan betapa hancurnya perasaan Mama nya sekarang ini.
Dengan segenap keberanian dan emosi yang meluap, Ve menuruni anak tangga dengan
berlari lalu menghampiri wanita murahan itu dan...
Bugh...
Bugh... Bugh...
”Aarrgghh...”
wanita itu tersungkur beberapa meter dari tempat berdiri nya tadi berkat
pukulan bertubi – tubi dari Ve.
”Ve??!!!”
papa nya Ve memekik lalu menghampiri wanita itu dan membantu nya untuk berdiri.
Ve tersenyum penuh kemenangan saat melihat luka memar di wajah wanita itu.
”Apa
apaan kamu ini, Ve?!!” tanya papa nya Ve yang tampak tidak terima atas
perbuatan Ve.
”Dia
pantas mendapatkan itu, pa. Aku hanya ingin wanita murahan itu merasakan betapa
hancurnya hati Mama karena murahnya harga diri nya, dan pukulan itu belum
seberapa untuk membayar rasa sakit nya Mama” Ucap Ve dengan senyum jahat nya.
Kini langkah nya menghampiri Mama nya yang masih tak percaya dengan tindakan
putri tunggalnya itu.
”Papa
juga harus membayar rasa sakit nya Mama, dengan minta maaf kepada Mama dan kembali
menjadi keluarga yang bahagia dengan meninggalkan wanita keparat itu!” Tunjuk
Ve kepada wanita itu yang tengah meringis akibat bogeman Ve tadi.
Papa
nya Ve melangkah untuk menghampiri Ve dan Mama nya Ve, dan menghentikan langkah
nya beberapa meter di hadapan Ve. Pria paruh baya itu hanya tersenyum sinis
menatap Ve. Dan Ve sangat benci dengan senyuman itu.
”Aku
lebih memilih untuk meniduri 5 wanita jalang sekaligus yang bisa membuat ku
senang dan puas, daripada harus meminta maaf dengan wanita yang jelas – jelas
lebih mementingkan pekerjaannya daripada suami nya sendiri” Ve terkejut dengan perkataan papa nya itu.
Benar – benar di luar nalar Ve, dimana sesosok papa nya yang dulu? Dan
perkataan itu membuat wanita yang sedari meringis kesakitan itu tersenyum
miring.
’Wanita
bajingan!’ batin Ve mencak – mencak, senyuman itu membuat Ve mengeratkan
kevalan tangan nya dan membuat gigi nya bergemeletuk karena emosinya.
”Kita
Cerai”
”Apa?!” Ve memekik
tak percaya atas ucapan Mama nya itu. Dan ucapan itu berhasil membuat papa nya
Ve tersenyum penuh kemenangan di hadapan Ve.
”Aku akan urus
perceraian ini besok pagi” ucap Mama nya Ve lalu berjalan menuju kamar dan
menutup pintu dengan membantingnya.
Ve masih diam tak
percaya dengan keputusan Mama nya itu. Lalu Ve melihat ke arah papa nya yang
menghampiri wanita selingkuhan nya itu dan... bermandi lidah di hadapan Ve. Sungguh
tak pantas untuk dilihat seorang remaja seusia Ve.
***
Hari demi hari
telah Ve lalui, sudah 2 minggu ini Ve tinggal berdua dengan Mama nya pasca
adanyan kata nya ’Sah’ atas gugatan cerai dari pihak pengadilan untuk kedua
orang tua Ve. Semenjak itu juga, seorang Ve yang semula periang, kini menjadi
pemurung. Seorang Ve yang semula pandai, kini menjadi linglung. Seorang Ve yang
semula terurus dengan baik, kini menjadi seorang remaja yang tidak pernah
mendapat perhatian dari orang tua nya.
Mama nya Ve jarang
pulang ke rumah, beliau lebih memilih menginap di apartemen milik seorang pria
yang rencana nya akan menikah dengan Mama nya Ve, papa nya pun sudah tidak ada
kabar lagi pasca sidang perceraian itu. Tak jarang jika setiap malam minggu
tiba, Ve akan pergi bermain dengan teman – teman nya hingga pukul 3 pagi. Tak
jarang pula, Ve pulang ke rumah dengan keadaan mabuk dan sebatang rokok yang
dia hisap, dengan di antar oleh seorang pria yang bernotabe sebagai kekasihnya,
hingga melakukan hubungan intim yang tidak pantas dilakukan oleh seorang remaja.
Ve yang baik, kini menjadi Ve yang mudah putus asa karena depresi atas pisahnya
kedua orang tua nya. Melakukan pelarian
dengan berbagai obat – obatan terlarang yang ia gunakan.
***
Hari ini adalah
malam minggu, dimana sebagian besar remaja akan pergi keluar rumah. Entah ingin
makan malam dengan pasangan nya, atau hanya sekedar bermain. Tak terkecuali Ve
dan teman – teman nya yang setiap malam minggu nya mengadakan pesta narkoba.
Dan pada malam ini, mereka melaksanakan pesta itu di rumah Ve.
Dengan suara musik
yang sangat memekakan telinga dan sangat menggangu, Ve dan teman – teman nya
berjoget ria seolah – olah tidak ada pikiran di benah mereka. Mereka dengan
santai nya meminum minuman keras dengan dosis yang melebihi batas dengan bersulang.
Tampak beberapa jenis narkoba yang tersedia di atas meja. Terlihat Ve bersama
kekasihnya duduk di sofa, tengah menghisap ganja dengan wajah yang terlihat
bahagia. Sebuah pelarian yang berlebihan untuk sebuah masalah. Sedetik
kemudian, tampak Ve tengah bercumbu dengan kekasihnya, tanpa memperdulikan
suasana sama sekali. Saking asik dan ramai nya suasana pesta, hingga mereka
tidak menyadari, ada dua orang warga yang tengah beronda melihat pesta itu
secara diam – diam.
Semakin pagi
semakin meriah saja pesta yang mereka laksanakan. Tanpa sadar jarum jam
menunjukkan pukul 3 pagi. Tiba – tiba terdengar suara siriner mobil polisi.
Semua orang yang ada di dalam rumah Ve lari kalang kabut untuk sembunyi. Tak
terkecuali Ve yang jalan nya masih sempoyongan berkat minum beberapa botol
miras. Para polisi langsung memblokkade seluruh jalan keluar. Alhasil polisi
berhasil menangkap Ve dan teman – teman nya.
Sesampainya di
kantor polisi, mereka langsung di interogasi asal mula kejadian tersebut.
Seusai ditanyai beberapa pertanyaan oleh polisi, mereka langsung di bawa ke
ruangan, tempat dimana orang – orang yang tertangkap melakukan suatu kejahatan.
Dan rumah Ve pun diberi garis polisi. Mama nya Ve tak peduli lagi dengan urusan
itu, ia lebih memilih mengurus calon suami nya daripada mengurus Ve yang
sekarang berada di dalam Sel penjara. Ve merasakan pusing di kepala nya, perut
nya pun merasakan mual yang luar biasa. Polisi pun mendatangkan seorang dokter
untuk memeriksa Ve. Betapa terkejutnya Ve saat mengetahui hasil periksa Dokter
bahwa dia positif hamil.
’Ya tuhan, ingin
sekali aku mengembalikan waktu dan mengulangi kembali hidupku untuk memperbaiki
seluruh kesalahanku, mencoba untuk menerima kenyataan hidupku dan menghadapi
dengan sabar dan tenang. Tanpa perlu mengalami depresi yang berat, tanpa perlu
menggunakan narkoba yang hanya mengantarkanku pada keterpurukan saja. Tuhan,
aku menyesal atas semua perbuatanku, tapi sudah terjadi, sia – sia saja jika
aku menyesal, menangis, depresi, itu tidak akan mengubah dan tidak akan
memperbaiki segalanya. Dan kini semua, aku serahkan semua alur hidupku kepada
mu, Tuhan’ batin Ve menyesal dalam hati, seraya menangis dan memegangi perut
nya yang terisi oleh janin hasil peszinaan antara Ve dengan kekasihnya. Sungguh
malang nasib masa depan Ve.
”Akan aku jaga dan
aku didik kamu, nak, jangan sampai kamu jadi seperti ibu mu ini, terlalu
memurahkan harga dirinya. Mudah putus asa hanya karena sebuah perceraian, cukup
ibu mu yang bodoh ini saja yang merasakannya suramnya masa depan, kau harus
bisa membanggakan ibumu ini, nak, buatlah masa depan mu cerah ya, nak, ibu
sayang kamu” ucap Ve kepada calon bayi nya sambil mengelus – elus perutnya.
Hidup terlalu
singkat jika terus mengenang masalahmu di masa lalu, disaat kamu bisa
menciptakan cerita baru dengan perubahanmu.
The End~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar